Ketika semakin hari dengan bertambahnya kepadatan penduduk, maka tingkat pencemaran lingkungan juga akan turut meningkat sehingga tidak dapat dihindari lagi bahwa hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas air permukaan yang mana level ini adalah yang paling rawan tercemar.
Untuk kualitas air yang sudah sangat buruk, maka menggunakan filter air sederhana masih kurang optimal untuk dapat menghasilkan air bersih dan sehat yang layak untuk dikonsumsi dan dijamin kesehatannya. Dengan demikian memerlukan sebuah alat yang lebih canggih dan tentunya mahal dalam mengatasi hal ini.
Namun kali ini kita akan membahas tentang pembuatan saringan air secara sederhana yang dapat kita gunakan sebagai penjernih air yang masih dalam taraf kualitas pencemaran sedang seperti, kondisi air yang keruh karena lumpur, air menguning, hitam ataupun air yang berbau namun bukan ditimbulkan oleh pencemaran limbah industri yang mengandung zat berbahaya.
Cara pembuatan saringan itupun cukup mudah. Pembuatan saringan dimulai dengan membuat lapisan pasir, ijuk, arang aktif, pasir, dan batu. Dengan cara ini sudah dapat menghasilkan air yang tadinya keruh, kuning atau bahkan hitam serta berbau sekalipun akan menjadi jernih dan tanpa bau setelah melalui proses filter ini. Dengan metode penyaringan sederhana ini, air yang awalnya tak layak kita konsumsi sekarang dapat dipergunakan dan setidaknya sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Bahan dan alat filter air sederhana
- Sediakan 3 buah wadah berupa tong, drum, ataupun bejana yang berfungsi untuk pengendapan, penyaringan dan penampungan air bersih.
- Batuan kasar (split koral)
- Batu kerikil halus
- Arang tempurung kelapa
- Pasir halus
- Ijuk
Tahap membuat saringan air sederhana
- Siapkan wadah pertama yang berfungsi untuk mengendapkan kotoran yang ada di dalam air. Agar proses pengendapan berjalan sempurna, di bawah wadah ini kita letakkan batu-batu kali.
- Di bawah wadah pertama itu, lalu kita buat wadah kedua yang berfungsi untuk menyaring air yang keluar dari wadah pengendapan.
- Dalam wadah kedua (penyaringan) itu, kita masukkan komposisi bahan yang telah kita persiapkan sebelumnya. jika diurutkan dari bawah, lapisan itu terdiri dari lapisan batu-batu kecil setebal 15 cm, lapisan kerikil setebal 10 cm, lapisan arang tempurung kelapa setebal 15 cm (untuk arang kita dapat menambahkan ketebalannya untuk lebih mengurangi bau atau dapat juga menambahkan satu buah lapisan batu zeolit di dalamnya jka masalah yang kita hadapi cukup berat), lapisan pasir halus setebal 20 cm, lapisan ijuk lagi setebal 20 cm, pasir halus setebal 15 cm, dan terakhir sebagai lapisan paling atas adalah lapisan ijuk kembali setebal 15 cm. Dari lapisan paling atas inilah air dari wadah pengendapan kita masukkan ke dalamnya.
- Air yang kemudian keluar dari lapisan terbawah wadah penyaringan lalu kita salurkan ke wadah ketiga yang berfungsi sebagai bak penampung air bersih yang sudah selesai disaring. Wadah penampung ini posisinya tepat berada di bawah wadah penyaringan.
- Pada saat proses pertama kali alat ini digunakan untuk menyaring air, maka air yang keluar tidak akan langsung menjadi air bersih karena masih memerlukan waktu melarutkan kotoran yang terdapat pada material filter. Tunggu hingga beberapa menit sampai air yang keluar menuju bak penampungan menjadi benar benar bersih.
- Pengaturan debit air perlu dilakukan hingga menemukan aliran yang sesuai jangan sampai aliran terlalu kencang karena biasanya air yang keluar dari filter akan lambat disebabkan oleh kepadatan material filter.
- Jika alat penyaring air ini aktif digunakan maka tentu saja memerlukan perawatan dan pada umumnya dilakukan penggantian material filter karena endapan dari air limbah juga sudah banyak yang tersangkut pada material filter air yang bisa meyebabkan aliran air semakin melambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar